Sabtu, 24 Januari 2015

Allah dulu, Allah lagi, Allah selalu

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 21.00 0 komentar
Bismillah. 

Kita sebagai manusia yang hidup tidak akan lepas dari masalah. Pernah sempat merasa gunda gulana nan gelisah resah karena masalah hidup belum terlihat titik berakhirnya. Lalu kemanakah manusia harus berlari meminta bantuan? Jawabannya hanya satu yaitu Allah azza wajalla. Terkadang ini yang dilupakan oleh manusia. Merasa khawatir karena masalahnya yang besar, padahal manusia mempunyai Allah yang Maha Besar. Bukankah Allah telah berfirman dalam Surah Ali Imran ayat 173, yang berbunyi : 
...hasbunallah wa ni’mal wakiil (QS. 03:173). Artinya : “...cukuplah Allah menjadi Penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik Pelindung (QS. 03:173) . Ayat tersebut telah jelas mengatakan bahwa Allah adalah sebaik-baiknya penolong dan pelindung bagi manusia. Jadi, masih adakah lagi ragu untuk meminta pertolongan-Nya? Masih adakah lagi ketakutan menghadapi masalah yang diberi-Nya?

Kita sebagai manusia yang hidup hendaknya hanya menjadikan Allah sebagai tempat untuk bergantung, karena niscaya hati tidak akan merasakan kecewa. Menggantungkan segala harapan tentang hidup hanya pada Allah, karena hati telah percaya bahwa segala alur hidup dari-Nya selalu luar biasa. Sekalipun terkadang apa yang terjadi tidak sesuai keinginan hati, percayalah bahwa Allah lebih mengetahui apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh manusianya. Alangkah baiknya jika hidup dipenuhi syukur, sebab "nikmat Tuhan manalagi yang kau dustakan?". Tidak ada pula hidup yang sia-sia, lekatkan kepercayaan akan kuasa tangan-Nya yang telah merancang tiap-tiap alur kehidupan ini, dimana selalu terselip rasa rencana terbaik yang rasanya luar biasa.

Kita sebagai manusia yang hidup hendaknya senantiasa mengingat-Nya, dengan menyebut asma-Nya melalui dzikir. Sebagaimana yang telah di firmankan Allah melalui Qur'an Surah Arro'du ayat 28 yang artinya : "(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." (QS. Arro'du: 28)
Jadi sering-seringlah mengingat Allah (berdzikir) maka manusia akan memperoleh ketenangan didalam hatinya. Insya Allah .

Tulisan kecil sekedar untuk mengingatkan saya pribadi, kamu, kalian dan semua manusia-Nya yang kiranya berkenan untuk membaca tulisan ini.

Jumat, 23 Januari 2015

10 Wasiat Imam Hasan Al-bana

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 08.13 0 komentar
1. Sholat di awal waktu. Bangunlah segera untuk sholat bagaimanapun keadaan. Bukankah Allah telah memudahkan manusiaNya yang hendak tunaikan ibadah? Tidak ada alasan untuk nggak mengerjakan sholat ya.
2. Selalulah membaca dan mentelaah Al-Qur'an, buku-buku, mendengar ceramah agama, berdzikirullah dan jangan membuang masa dengan perkara yang tidak berfaedah.
3. Bersungguh-sungguh untuk bisa berbahasa arab dengan fasih.
4. Jangan banyak bertengkar dan mengundang perdebatan di berbagai kesempatan.
5. Jangan terlalu banyak tertawa, sebab tertawa yang berlebihan akan mengeraskan hati. Bagaimana yang dilakukan Rasulullah SAW, yang telah disampaikan oleh 'Aisyah Radhiallaahu anha : "Belum pernah  aku melihat Rasulullah tertawa terbahak-bahak hingga kelihatan anak lidah beliau. Namun beliau hanya tersenyum." (HR. Muttafaq 'alaih) . dan sesungguhnya Allah memanggil jiwa-jiwa yang tenang.
6. Jangan banyak bergurau, karena umat yang berjihad itu selalu serius dengan amanah yang di jalankan. Maka bersungguh-sungguhlah dalam keseriusan.
7. Jangan mengeraskan suara yang tidak perlu ketika bercakap dengan orang lain, dan bercakap sesuai yang dibutuhkan.
8. Jauhi ghibah, perbuatan mengumpat atau menyakiti orang lain dalam bentuk apapun.
9. Berkenalan dengan saudara-saudara sesama muslim yg kamu temui meskipun tidak diminta. Tentunya dengan adab ; yang akhwat dengan akhwat dan yang ikhwan dengan ikhwat , jangan sebaliknya.
10. Gunakan masa dengan sebaiknya dan ringkaslah pelaksanan pekerjaan rumah daripada waktu yang tersedia.
 
 

Rabu, 21 Januari 2015

Assalamu'alaykum, 19!

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 03.00 0 komentar
Bismillah.

Hati mengucap lirih kata-kata penuh syukur dibulan Januari, tepatnya di malam kedua puluh satu ini. Maha pengatur waktu memang telah membuat waktu tidak lagi berjalan, namun seakan berlari. Lagi, hari ini peristiwa sejarah dalam hidup saya terulang kembali. Peristiwa berkurangnya usia diri. Sujud syukur dipersembahkan guna menyambut nikmat Allah azza wajalla yang telah membawa saya hingga pada hari ini. 

Usia baru yang berkurang satu tahun ini telah mengingatkan saya bahwa batas tahap remaja saya akan selesai, dan segera memasuki tahap menjadi makhluk dewasa. Usia baru yang berkurang satu tahun ini telah mengingatkan saya bahwa "usia yang sebenar-benarnya usia" sejatinya telah berkurang lagi satu . Usia baru yang berkurang satu tahun ini telah mengingatkan bahwa saya harus terus-selalu bermuhasabah diri, karena sangat sadar jika selama sembilanbelas tahun hidup tidak lepas dari dosa kesalahan penuh kekurangan, mengingat kembali apa yang telah tercapai dan apa yang belum tercapai hingga pada usia ini.  

Sama halnya seperti tahun lalu ketika usia dunia saya berkurang satu, saya menikmati hari itu di tanah jogja. pun saat ini , saya kembali bisa menikmati suasana atmosfer berkurangnya satu tahun usia dunia saya didalam atmosfer tanah jogja, pada balik tembok kamar kontrakan saya. Tahun lalu, masih sangat teringat jelas di pikiran bahwa saya pernah menulis di laman blog usang ini, yang isinya : "Masih sampaikah nafas usia saya ditahun yang akan datang?" Maka malam kedua puluh satu ini adalah jawaban yang Allah telah berikan.

Maka nikmat Allah manalagi yang kau dustakan? Jawabannya tidak ada. Karena semua yang terjadi dalam hidup telah di tata rapi dalam buku skenario terbaik Allah bernama Lauhul Mahfuz, dimana semua yang tertulis disana tentu selalu terselip rasa nikmat nan baik. Begitupun peristiwa berkurangnya satu tahun usia saya ini, Allah tentu telah menuliskan ini dalam skenarioNya jauh sebelum saya ada menapak bumiNya.  

Teruntuk usia baru yang berkurang satu tahun ini, ada hati yang meminta penuh harap...tangan Allah senantiasa memudahkan saya dalam beristiqomah menuju perempuan yang mempunyai hati tawwadu', senantiasa diberikan pemahaman tentang hidup melalui peristiwa pahit-manisnya kehidupan yang kelak akan melahirkan kedewasaan berpikir agar dapat menyikapi persoalan hidup, serta senantiasa tercurahkan limpahan kebahagian penuh berkah dalam kehidupan dunia dan akhirat.  

Kembali hari ini saya bertanya, masih sampaikah nafas usia saya ditahun yang akan datang? Semoga Allah selalu ridho memanjangkan usia dunia saya, lagi. dan pada patahan kata terakhir ini ada sapaan penuh syukur yang bertuliskan "Assalamu'alaykum 19tahun!"
 

tanah jogja, 21 januari 2015. At Achelia's Kingdom



Kamis, 01 Januari 2015

ahlan wa sahlan 2015

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 00.00 0 komentar
Blog yang tidak menyerupai blog, usang berdebu penuh sawang karena ditinggalkan oleh majikannya yang tenggelam dalam kesibukan kuliah. Setelah kurang lebih 4 bulan tidak produktif untuk menulis di laman blog usang ini, memendam inspirasi karena harus terhalang dengan kesibukkan kuliah yang hampir tidak menyisakan waktu untuk saya menulis. Bersyukurnya hari ini ada luang waktu, sehingga kesempatan ini saya gunakan untuk menelurkan sedikit inspirasi yang siap untuk dituliskan.

Hari ini merupakan malam terakhir di bulan akhir ditahun 2014. Begitu cepatnya roda waktu berputar hingga kita berjumpa pada bulan akhir ini lagi. Padahal, kayaknya baru kemarin saya menulis tentang penghujung tahun dilaman blog ini juga. Betapa kuasa tangan Allah telah membuat waktu dunia berjalan begitu cepat.

Sebagaimana malam yang tetap sama, malam yang tetap segumpalan gelap. Harapan manusia mulai terurai ketika penghujung tahun. Perayaan mulai dimeriahkan untuk menyambut suasana yang katanya baru. Begitupun saya merayakannya bersama rasa bersyukur karena masih bisa merasakan atmosfer ini ditanah jogja, sama seperti tahun sebelumnya.

Alangkah manfaatnya yang baru ini dipenuhi bermuhasabah diri, seperti dengan belajar menekan keegoisan diri untuk mendapatkan hati yang lebih tawwadu. Mengelola sabar agar jiwa merasakan nikmatnya ikhlas. Bermuhasabah diri untuk meng-upgrade kedewasaan hati untuk melahirkan jiwa yang lebih berkualitas lagi dari sebelumnya. 



Disamping kemeriahan bunyi kembang api yang hanya membuat bising, ada satu hal yang kita nggak boleh lupa, bahwa semakin bertambahnya tahun dunia, maka mengartikan pula semakin tua rentanya usia hidup kita dibumi Allah ini.


@ Tengah malam ditanah jogja, tanggal terakhir dibulan terakhir 2014.
 

Regnum Imaginaria Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei