Kamis, 29 Mei 2014

Istilah dalam Ilmu Psikologi

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 22.30 0 komentar
Hari ini saya kembali ingin menuliskan sesuatu tentang Science of Psychology. Dorongan obsesi jiwa ini yang memicu saya untuk selalu rajin mengorek-orek tentang ilmu yang saya gemari ini. Kali ini tulisan saya adalah tentang istilah-istilah psikologi. Seperti yang saya ketahui, ilmu Psikologi mempunyai fungsi sebagai ilmu yang mampu menjelaskan apa, bagaimana, dan mengapa suatu tingkah laku manusia bisa terjadi. Berdasarkan fungsi ilmu psikologi tersebut muncul istilah-istilah menurut ilmu psikologi yang menjelaskan tentang apa, bagaimana dan mengapa suatu tingkah laku bisa terjadi. Nah, berikut ini istilah-istilah menurut ilmu psikologi yang saya ketahui.
a.) Amimism adalah istilah untuk menyebut kesalahan logika yang terjadi pada anak-anak, menganggap benda mati memiliki perasaan dan motif.
b.) Avoidant adalah istilah untuk menyebut perasaan tidak percaya diri dan sangat sensitif terhadap hal-hal yang negatif, takut dinilai, dikritik dan dipermalukan.
c.) Cellanoma adalah dorongan seseorang untuk mengambil ponsel setiap kali orang lain melakukan hal itu. 
d.) Cotard's Syndrome adalah keadaan gangguan jiwa dimana si penderita mempercayai bahwa dirinya sudah mati. 
e.) Cyber-Love adalah pola kedekatan yang terjalin dari hubungan yang tercipta dalam sosial media atau interaksi cyber lainnya.  
f.) Dysania adalah keadaan di mana seseorang sulit meninggalkan tempat tidurnya saat pagi hari. 
g.) Eccedentesiast adalah istilah untuk seseorang yang menyembunyikan rasa sakit mereka di balik senyumnya. 
h.) Hipotimia adalah keadaan seseorang yang selalu murung dan sedih, selalu mengeluh dan tak punya semangat. 
i.) Librocubicularist adalah sebutan untuk seseorang yang suka membaca di tempat tidur.  
j.) Lychnobite adalah sebutan untuk seseorang yang bekerja di malam hari dan tidur di siang hari. Sekilas mirip kelelawar.
k.) Munchausen adalah gangguan yg menggambarkan seseorang yang berpura-pura menjadi sedih/sakit untuk mendapatkan perhatian dari orang lain .
l.) Mythomania adalah penyakit bohong yang dilakukan secara terus-menerus tapi penderitanya tidak mempunyai rasa bersalah apapun.
m.) Nyctophilia adalah sebutan untuk seseorang yang menyukai kegelapan atau saat malam hari.
n.) Retrouvailles adalah istilah untuk menyebut perasaan bahagia seseorang ketika akhirnya bertemu kembali dengan seseorang setelah sekian lama. Menurut survei pribadi, gangguan yang sebagian besar manusia bumi pernah mengalaminya. 
o.) Sleepwalking atau disebut somnambulisme adalah yang kita kenal dengan tidur sambil berjalan. Penyebabnya bisa gen, lingkungan atau medis.  
p.) Somniloquy adalah istilah untuk orang yang memiliki kebiasaan berbicara saat tertidur. Istilah kerenya, mengigau. 
q.) Textiety adalah rasa resah dan tidak tenang ketika kamu tidak menerima atau mengirim pesan singkat.

Nah, sekian yang bisa saya tuliskan dalam laman ini. Semoga bermanfaat ya. #IlovePsychologysomuch

Selasa, 13 Mei 2014

Rindu dalam sekat jarak antara Paris Van Java dengan Kraton Jawa

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 21.38 0 komentar

Perasaan sejati akan selalu menghadirkan jiwa ketulusan untuk seseorang yang dicintai. Maka tidak ada yang perlu dikhawatirkan, bukan? Sekalipun itu soal jarak tak terjangkau kaki, waktu yang membatasi, dan dimensi ruang berbeda yang menyekati. Percayalah bahwa jika takdir tangan Tuhan telah membawamu berjodoh dengannya yang jauh, perasaan dua jiwa akan selamanya menyatu bahagia.

Senja menyapu lembut pesona langit biru dengan warna merah kekuningan untuk menjemput cahaya matahari malam yang perlahan merangkak naik ke permukaan langit. Dunia berubah sunyi. Malam ini didalam sudut kamar kecil aku kembali ingin mematung sendiri. 

Sunyi, sepi, dan jauh. Seperti Aku dan Kamu.

“Bagaimana kabarmu di kota Paris Van Java sana?” lirihku terucap kata manakala bayangannya selalu terlintas dalam pikiranku. “Pasti kamu baik-baik saja. Semoga iya” , sambungku masih dengan nada suara yang lirih hampir tak terdengar.
Selayaknya senja yang tanpa jemu datang untuk menjemput cahaya matahari malam dengan keadaan baik-baik saja dan menyertai suasana langit menjadi baik-baik saja. Begitupun dengan radarku yang berusaha menerka keadaan jiwamu disana, tanpa jemu dan berharap kamu baik-baik saja. 

Karena ketika kamu baik-baik saja. Maka akupun baik-baik saja. Kita satu jiwa.

Namaku Fianthy, manusia perempuan yang gemar merangkai khayalan. Aku yang kini sedang menikmati sekat-sekat jarak bersama manusia laki-laki yang kupanggil, Wibowo. Kami telah tersekati oleh jarak berkilometer demi untuk menyongsong masa depan masing-masing. Saat ini aku masih menuntut ilmu dengan khidmat  di kota Kraton Jawa ini, sedangkan Wibowo juga sedang berjuang bersama mimpinya di kota Paris Van Java, kota yang ia tinggali terkenal dengan sebutan nama itu.
Aku meraih kalender kecil diatas meja belajarku. Aku perhatikan dengan teliti, diam-diam sembari menghitung waktu.
“Iya benar, malam ini telah memasuki 10 tahun aku dengan Dia berjarak jauh. Terasa lama sekali ya”, kataku sambil tersenyum menyakinkan diri sendiri. “Tapi Tuhan telah membuat sepuluh tahun ini menjadi terasa sangat hebat”, sambungku penuh rasa syukur menyelimuti.

Selama 10 tahun ini jarak telah meyekati aku dengan Wibowo. Sekat jarak antar kota Paris Van Java dengan kota Kraton Jawa. Ah, rasanya ingin memindahkan keduanya dalam satu tempat yang sama. Tetapi aku harus sadar bahwa dunia ini bukan negri dongeng. Bahkan aku pun bukan seorang ahli sihir. Semua itu hanya khayalan kacauku saja. Khayalan kacau karena aku terus-menerus menyimpan kerinduan tentangnya.

Ada rindu dalam sekat jarak ini. Rindu yang kian tumbuh disarang jiwa, dan aku senang membuatnya tumbuh

Teringat percakapan manis hari itu menjelang kepergiannya kekota Paris Van Java. Percakapan manis yang mengandung pesan yang manis pula. Selayaknya senja yang selalu mengantarkan malam datang dengan jingga khasnya yang manis.
“Aku berangkat besok. Kamu jaga diri baik-baik disini, ingat pesan aku ya”, kata Wibowo dengan lembut. Gema suaranya pun masih terdengar nyata didekat dua telingaku hingga saat ini, seolah tanpa jarak.
Dunia seolah telah membuat waktu berjalan dengan sangat cepat hari itu. Aku memaksa rela membiarkannya pergi bersama mimpinya. “Kamu juga baik-baik ya. Do’aku senantiasa menyertaimu”, balasku lirih menahan haru. Karena aku tidak ingin lagi terlihat cengeng seperti bocah kecil dihadapannya.
Aku berikan seulas senyuman terbaikku untuk mengantar kepergiannya. Selayaknya senja yang selalu menebar senyum dengan langit jingga nan merona ketika merelakan sang langit biru tenggelam.


Mengulang memori itu sejenak mengubahku menjadi diam dan berpikir keras. Bahwa ternyata sekat jarak ini sejatinya membuatku tidak perlu merisaukan apapun. Memang, rinduku memanggilmu tanpa jemu, tetapi rinduku juga harus mengangguk memahamimu. Aku percaya bahwa sekat jarak ini akan berakhir bila waktunya tiba, dan aku harus menunggu tanpa boleh mengiba. Sebab bukankah bila kehendak takdir berkata jodoh, aku dan Wibowo akan berjodoh? Dan jika tepat, maka sekat jarak ini tidak akan lagi menghalangi rindu, karena kami telah menyatu dan akan menjadi nyata indah bila waktunya tiba nanti, sebelum nafas ini berhenti mendahului.

“Karena sejauh apapun jarak, apabila garis takdir Tuhan telah menghendaki berjodoh, maka berjodoh. Namun sedekat apapun jarak, apabila garis takdir Tuhan  tidak menghendaki berjodoh, maka tidak akan berjodoh.  Betapa takdir Tuhan itu telah sempurna, maka percayalah” – (Achelia Afiyanti, 2014) 


(NB : Alhamdulillah. Persembahan buah imaji yang melahirkan sebentuk cerpen pertama saya ini. Akan saya abadikan dalam semangat menulis guna menciptakan karya yang lebih ‘greget’ lagi dari sekedar ini )

Senin, 05 Mei 2014

The Power of Introvert

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 05.00 0 komentar
Assalamu'alaikum wr . wb 

Allah dengan Maha besar telah menciptakan manusia dengan berbagai keunikan. Keunikan itu telah Allah selipkan pada setiap manusiaNya, salah satunya adalah pada kepribadian yang dimiliki oleh manusia. Kepribadian yang pasti telah Allah rancang dengan hebat dan setiap manusia pasti memilikinya. Namun sedikit dari mereka yang bisa memahami kepribadian diri mereka sendiri. Padahal karakter atau kepribadian diri mereka itu juga merupakan bagian dari identitas diri mereka.
Ditinjau dari dunia ilmu jiwa, kepribadian itu terbagi 2 , yaitu kepribadian introvert dan kepribadian ekstrovert. Di laman blog usang saya ini, saya akan bercerita tentang penjabaran kepribadian introvert atau kepribadian tertutup. Lalu apa itu Introvert? Jadi Introvert adalah kepribadian yang dimiliki oleh seseorang yang menikmati dan menyukai kesendirian, tertutup dan pendiam. Jarang berbicara dan bisa menjadi pendengar yang baik. Lebih suka menyendiri dirumah daripada berkumpul dengan orang lain, apalagi berada dalam tempat keramaian. Walaupun tidak semua orang introvert seperti demikian, karena ada segelintir orang introvert yang juga berkumpul dan berbicara dengan temannya walaupun kebanyakan yang dibahas adalah hal yang bermanfaat baginya. Secara singkat, introvert tidak suka berbasa-basi.

Nah demikian sangat tergambar jelas sekali pada diri saya. Mengapa? Karena saya merupakan manusia berkepribadian introvert serta tipikal manusia yang cendurung lebih menyukai diam dan ketenangan dalam sunyi. Saya lebih cenderung menyukai ketika mendengarkan orang lain bercerita, dibandingkan dengan saya yang harus bercerita dengan orang lain. Saya lebih menyukai menghabiskan waktu dalam kesendirian, bukan bersama teman atau orang lain, apalagi dalam jumlah banyak. Hal ini memang sudah menjadi bawaan sejak saya bayi, dan terjadi juga ketika tingkat sekolah pertama hingga jaman mahasiswi sekarang ini, saya masih saja sulit beradaptasi dengan dunia keramaian, penuh orang serta sesuatu yang membuat bising. Entah kenapa, saya sukar mendapatkan kenyamanan dari dalam diri saya apabila berada didalam situasi yang demikian. Seakan-akan saya ingin lari, pergi, dan melenyapkan diri untuk mencari tempat yang sunyi nan nyaman untuk saya. Jadi jangan heran jika saya sering menghabiskan separuh waktu sibuk saya dikampus dengan sendirian. Jika sudah demikian, pelarian utama saya adalah meluncur ke perpustakaan. Bergaul dengan buku-buku psikologi disana. Selain itu tempat ternyaman kedua yang menjadi favorit saya adalah kamar kost saya sendiri, selayaknya -surga dunia- didunia saya sendiri. Di dunia orang introvert. Apalagi akhir-akhir ini ke-introvert-an diri saya sangat meninggi, terlebih jika sedang dikampus.

Saya  suka menyendiri, namun bukan berarti saya tidak melakukan apa-apa, tetapi saya mempunyai cara tersendiri untuk melakukan sesuatu itu. Saya menutup diri, bukan pada semua orang tetapi saya juga bisa berbicara panjang, namun hanya kepada seorang atau dua orang saja yang merupakan teman baik saya. Iya hanya kepada teman baik saja saya mau berbagai cerita panjang itu. Ini bukan berarti juga saya pemilih teman, tidak sama sekali! namun saya hanya sedang berusaha berhati-hati jika menjalin pertemanan dengan orang lain. Karena hanya sedikit orang yang dapat memahami kepribadian orang introvert seperti saya.

Menjadi introvert itu bukan suatu hal yang memalukan, melainkan takdir terbaik atas keunikan kepribadian yang telah diberikan Allah kepada manusia pilihanNya. Maka inilah saya yang telah diciptakan melalui tanganNya, lengkap dengan karunia kelemahan dan kelebihan yang saya miliki. Berharap bisa menjadi manusia introvert yang berguna untuk sosial - Achelia , 2014









When I won't talking too much to anyone. Doesn't mean I'm badmood or angry. Sometime, I just like being quiet. - Achelia, 2014














Jangan malu, ketika dirimu tidak memiliki banyak teman. Jangan takut, ketika dirimu dalam kesendirian.  Karena sesungguhnya Allah swt adalah sebaik-baiknya teman yang selalu dekat, apabila kamu dekat denganNya. Ada kekuatan hebat dibalik diamnya Introvert. -Achelia, 2014





Ini kepribadian jiwa saya, apa kepribadian jiwamu? Apapun kepribadian jiwamu; Semoga tulisan kecil ini bisa mengingatkan, bahwa kita telah terlahir dalam keunikan kepribadian jiwa yang berbeda-beda. Bahwa kita telah terlahir dengan bakat-bakat jiwa yang berbeda-beda. Bahwa hendaknya kita selalu bersyukur dan berbangga atas segala apapun pemberianNya, sebab nikmat Allah manalagi yang kau dustakan? Hanya Allah swt Maha adil seadil-adilnya, serta hanya Allah swt maha mengetahui apa yang tidak manusiaNya ketahui.

Saya bangga dengan diri saya sendiri, saya bersyukur.

Wassalamu'alaikum wr .wb
 

Regnum Imaginaria Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei