Senin, 17 Februari 2014

Tanpa judul

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 14.00 0 komentar
Assalamu'alaikum :) Selamat siang, blog imagine-ku. 

Kabar baikkah kamu hari ini? Semoga kamu tetap berkabar baik.
Karena hari ini saya datang membawa cerita dengan kabar yang kurang baik. Hehe :) Alhamdulillah saya sakit, blog. Dua hari belum dipenuhi asupan makanan dan hari ini saya insyaAllah sedang berusaha merampungkan shaum sunnah senin-kamis seperti biasa. Do'ain ya blog, semoga setelah rampung puasa ini saya bisa kembali sehat. 

Terbaring dikasur cukup membosankan juga, blog. Jika dipaksa berdiri semua jadi terasa berkunang-kunang. tapi Alhamdulillah saya masih bisa melaksanakan kewajiban-bertemu-Pencipta sakit-dalam-sujud. 

Telat makan menyebabkan maag akut saya kambuh lagi. Kurang darah. Sesak dada. Mimisan. Ditambah kemarin sore kepleset dikamar mandi yang licin.Subhanallah, teguran bagi saya yang kurang hati-hati. Malamnya, suhu badan memanas sangat tinggi. hanya berselimut dan berjaket. Ada keringat dan pusing menjalari badan kecil yang sudah saya sakiti ini. 

Oya, ahad siang kemarin saya punya cerita. 
Saya bertemu kembali dengan Pemilik suara itu. Sekuat hati berusaha tampak baik-baik saja dihadapannya. 
Hanya singkat saat itu, tapi saya kembali besyukur. Bersyukur bertemunya menjelang dia harus kembali ke Bandung. Meskipun suasana keadaan-saya-dan-dia-sangat kurang baik.
Mereka bisa mengartikan perpisahan kami saat itu ...


Dibalik pagar rumah, ada tangisan besar yang pecah disana. Saya memang terlalu lemah bila harus menahan bendungan air itu untuk tidak meluap. Ada yang sakit dan ada yang lebih sakit. 

"Takdir telah membawamu padaku. Takdir juga yang telah mengantarkanmu pulang bersama duniamu, tanpa aku lagi"

Blog, mungkin deretan hobi saya akan bertambah satu lagi : membaca, menulis, mengkhayal, berjalan sendiri, memungut bunga apa saja, dan melamun. Iya melamun, memikirkan bahwa segala yang terjadi itu sangat realistis. Seperti saat ini, realistis bahwa saya sedang terbaring sakit dikamar. 
Dan sekarang saya sedang berusaha untuk realistis menghadapi benteng hubungan yang telah saya pertahankan namun saya pula yang telah memporak-porandakannya. dan sekarang saya juga sedang berusaha mengumpulkan kerelaan hati bahwa benteng itu kian meruntuh.
Semoga saya tidak meruntuh karena sakit-komplikasi-ini . Semoga saya kuat.

Monday noon, 17 Feb. @ 14.00 - Achelia's Kingdom

Sabtu, 15 Februari 2014

"Ketika bahagia dan sedih datangnya satu paket"

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 06.44 0 komentar
Selamat sabtu malam, blog imagine yang tampak semakin tak terurus.
Hari ini saya punya setumpuk cerita. Entah ini moment yang seharusnya apa.
Blog, pernah dengar kutipan yang bilang bahwa "Bahagia dan sedih datangnya satu paket" ? Saya pernah mendengarnya, namun saya tidak terlalu mempercayai hal itu..karena saya hanya ingin paket bahagia itu yang datang kepada saya, tidak untuk paket sedihnya. Saya tidak ingin.
Dan hari ini, satu paket itu datang kepada saya. Satu paket yang tidak pernah saya bayangkan akan ber-ending seperti ini :'(
Menyakitkan :'(
Saya ingin berbagi rasa sakit ini kepadamu, blog. Tidak apa-apa. Untuk kali ini saja, menjadi teman sedih saya dan sedikit mengurangi sakit hati ini.

Berawal dari Pemilik suara itu datang kesini. Dia pulang dari Bandung <3
Sabtu pagi itu, kami bertemu, blog. Seketika terucap syukur dalam hati jasad ini masih bisa melihatnya tersenyum manis pagi tadi. Dan satu paket bahagia itu telah datang kepada saya, bahkan mungkin satu paket bahagia itu juga datang kepadanya, pagi itu.
Namun satu paket itu hanya sementara, setelah pada akhirnya satu paket sedih menyakitkan hati ini datang.
Kacau. Berantakan. Mengecewakannya.
Semua berubah karena kebodohan dan kesalahan saya yang menyebabkan satu paket sedih menyakitkan itu datang kepada kami. Seketika sesak dada itu muncul lagi. Sakit rasanya.

Pengorbanan. Kesetiaan. Kesabaran. Kecemburuan. Mimpi. Menunggu. Rumah idaman. Anak kembar tiga. Semua hal tentang dia dan saya.
Secepat itu...semuanya menjadi pecah-pecah. Salah siapa? Salah saya. Saya telah membangunnya dengan susah payah penuh kepercayaan, kesetiaan,dan kesabaran selama ini. Dan berharap selamanya bisa tetap utuh dalam keadaan baik .
Namun, saya juga yang telah membuatnya menjadi pecah-pecah, saya juga yang telah menyisakan rasa kecewa, sakit dan penyesalan dihatinya. Salah siapa? Salah saya. Iya blog, kamu harus tahu bahwa semua terjadi itu karena salah saya. Saya telah menjahati dia. Menjahati seseorang masa depan yang sangat saya sayangi  :"(
Kehadirannya sangat saya tunggu, namun itu juga telah saya kacaukan. Saya telah mengecewakannya.

Perasaan ini dibaluti dengan rasa takut. Saya takut, Blog.
Sangat takut, bila rasa 'sangat manis' itu yang terpatri dihatinya telah berubah menjadi rasa 'pahit' dan mungkin 'sangat pahit', kepada saya. Bagaimana jika takdir Allah membolak-balikkan hatinya menjadi demikian ?
Bagaimana blog? Saya harus bagaimana?

Blog,
Masih pantaskah saya mengharapkan semuanya kembali baik?
Masih pantaskah saya mempunyai arti yang manis dihatinya?
Bantu saya menjawabnya, blog.

Mungkin tangan Allah telah mentakdirkan kami menjadi demikian.
Tapi mengapa semua  berakhir pada posisi saya yang salah. Terkesan saya telah menyakitinya :"(
Semakin membuat perasaan bersalah. dan itu menyakitkan. Menyesakkan dada.

Namun saya percaya, bahwa jodoh itu tidak pernah tertukar, bukan?
Mungkin, untuk sekarang saya hanya butuh kerelaan hati untuk membiarkan dia pada dunianya, tanpa saya.
Dan akan ada nama dia dalam doa saya. Selalu. Seperti dulu. Tidak pernah berubah.

Satu hal lagi ...aku percaya bahwa

Jika tangan Allah menggariskan kita berjodoh kita nggak pernah dipisahkan takdir. Dengan siapapun kamu pacaran 'nanti', kalau jodoh kamu adalah aku, aku akan menjadi takdir kamu.
Terimakasih untuk sejuta rasa yang telah diberikan selama ini untuk saya. Maafkan untuk segala ketidakmampuan saya membahagiakan kamu, seperti kamu membahagiakan saya.

15th, Februari. Saturday night. @22.00 | Achelia's Kingdom.
 

Regnum Imaginaria Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei