Rabu, 15 April 2015

Jangan galau

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 09.22 0 komentar
Malam ini saya ingin menulis sesuatu lagi. Bukan tentang cerita saya hari ini atau kemarin, tapi hanya sekedar ingin berbagi tulisan imaginasi dari pikiran seorang saya ini. Tema yang akan saya tulis dilaman blog yang telah sangat usang ini adalah tentang kondisi galau. Kondisi ini dulunya sangat menjadi trend di kalangan remaja-remaji labil. Biasanya kalangan remaja-remaji yang mengidap kondisi ini banyak mengungkapkan spekulasi atau alasan yang bisa berbeda-beda dari tiap-tiap remaja-remaji tersebut.

Secara definitif galau adalah kondisi dilematis dimana seseorang tidak bisa mendefinisikan perasaannya sendiri. Galau juga bisa berarti cemas, khawatir gelisah dan resah terhadap sesuatu. Entah itu karena masalah pekerjaan, memikirkan hubungan dengan orang lain, hubungan dengan sahabat, bahkan masalah hati sekalipun. Mungkin kalimat barusan yang saya tulis merupakan penyebab terbanyak yang dialami oleh kalangan remaja-remaji diluaran sana. Saya hanya menebak saja, sih.

Saya pribadi pun pernah mengalami fase galau. Galau karena seseorang, galau karena sahabat, galau karena kuliah, galau karena deadline tanggungjawab, bahkan galau karena ibadah yang belum kunjung sempurna. Namun, dilain sisi saya merasa galau yang terkadang saya alami masih berada dalam ambang batas kewajaran. Karena saya masih bisa menjaga aktivitas saya sesuai takarannya, membagi waktu dengan baik agar semuanya komponen dalam hidup terkendali dengan baik pula.

Pada dasarnya, kondisi galau merupakan hal wajar karena setiap manusia pasti akan mengalami keadaan dimana perasaan diri akan lebih mendominasi. Namun juga harus dijaga agar galau yang ada tidak berlebihan serta berkelanjutan terus-menurus seperti penyakit kronis yang tidak kunjung sembuh. Jangan sampai parah dengan mengumbarnya. Jangan. 
Bagi pembaca tulisan tentang galau ini, coba ikuti beberapa treatment sederhana ini :

Treatment pertama. Mencobalah untuk melakukan sesuatu yang menyenangkan, mencari moodbooster yang sekiranya akan dapat meningkatkan mood kembali menjadi baik dan nyaman.

Treatment kedua. Jikalau memang harus kudu banget bercerita, maka utarakanlah perasaan itu. Ungkapkan saja segala unek-unek seputar kegalauan yang melanda hati serta pikiran. Namun satu hal yang harus diingat, pandai-pandailah memilih seseorang yang akan dijadikan media sebagai teman bercerita, pilihlah seseorang yang dapat dipercaya dan tentunya juga dapat mencairkan kegalauan dengan solusi yang diberikannya atas permasalahan yang dialami.

Treatment ketiga. Apabila galau karena bingung dalam menentukan suatu keputusan, maka segeralah mencari solusi terbaiknya. Jangan terlalu lama hanyut dalam perasaan karena kelamaan nanti akan tenggelam sehingga semakin runyam untuk menemukan jalan keluar. Selalu putuskan dengan tegas, dengan demikian kebingungan akan berending bahagia. Jangan lupa optimis bahwa apa yang akan dilakukan adalah jalan terbaik.

Treatment keempat. Coba sesekali batasi penggunaan jejaring sosial dan media sosial lainnya, apalagi yang tidak bermanfaat jika serasanya memang mengganggu dan memperparah keadaan diri sendiri. Mulailah untuk berinteraksi dengan manusia secara langsung. 

Treatment kelima. Memperbanyak aktivitas atau kegiatan yang positif dengan orang lain. Mencoba dan harus lakukan menyibukkan diri dengan hal baik nan positif.
Nah, bagi manusia introvert yang sering malas berinteraksi dengan manusia secara langsung, mungkin bisa mengikuti cara saya dengan mengungkapkan kegalauan hati dengan menulis, membaca buku maupun mengerjakan hal positif lainnya.

Treatment bonus. Lakukanlah pendekatan dengan Allah SWT. melalui ibadah yang sempurna, seperti ibadaha malam, ibadah yang tepat waktu atau sekedar membaca kalamNya. Mintalah petunjuk solusi terbaik dariNya, niscaya pertolongan untuk hati atau pikiran yang galau akan hilang, karena hanya Allah sebaik-baiknya penolong kita, bukan? Segala sesuatu memang kembali hanya pada Allah sang empunya semesta ini, ya.

Saran saya teruntuk siapa saja yang sekiranya membaca tulisan ini ditambah sedang mengalami kondisi galau, jika malas melakukan kelima treatment yang telah barusan saya tuliskan, cobalah setiap hari (karena sekali-sekali sudah terlalu mainstream) untuk melakukan treatment bonus itu. Cukup lakukan treatment bonus itu saja, dijamin Insya Allah hati dan pikiran menjadi nyaman aman terkendali dengan baik.

Udah ini saja yang saya tulis. Semoga menjadi tulisan yang bermanfaat dan menginspirasi. 


Malam kelimabelas bulan keempat tahun duakosonglimabelas.
Ttd : Achelia

Kamis, 02 April 2015

Hari ini, saya akan ...

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 06.55 0 komentar
"Hari Kemarin sudah berlalu, kita tidak mungkin mengubahnya. Hari esok di harapan, kita tak tahu apa kita punya kesempatan. Dan, hari ini kesempatan bagi kita untuk beramal saleh. Maka, beramallah sebanyak-banyaknya"
(Hasan Al-Bashri)
Bayangkan kita menjalani hari ini dengan semangat yang tinggi. Bayangkan hari ini adalah satu-satunya hari yang kita miliki. Kemarin sudah berlalu. Besok hadirnya belum tentu. Anggap saja hidup kita cuma hari ini, karena kematian tidak ada yang memberi tahu.

Hari ini hari terbaik saya. Hari ini milik saya. Hari ini bisa menjadi hari terakhir saya, Saya akan membentuk kebiasaan terbaik hari ini. Iya, hari ini. Hari ini saya akan mencurahkan segala perhatian, kepedulian dan kerja keras untuk membentuk kebiasaan terbaik saya.

Hari ini saya akan melakukan shalat yang paling khusyu, dzikir sepenuh hati, doa dengan penuh keyakinan dan membaca Al-Qur'an dengan penuh penghayatan. Saya bertekad untuk mengerjakan shalat wajib tepat waktu dan berjama'ah. Saya akan melakukan shalat sunnah dhuha, sunnah rawatib dan tahajud. Saya akan mengisi waktu dengan membaca buku-buku yang membuatku lebih mengerti agama, memperbaiki akhlak dan meningkatkan kemampuan saya.

Hari ini saya akan melakukan menginsyafi segala dosa. Memohon ampun atas semua salah dan berjanji tidak akan melakukan kedzaliman yang sama. 

Hari ini aku akan melihat diri, keluarga, rezeki, makanan dan minuman saya serta seluruh yang ada padaku dengan ridho campur syukur yang penuh. Hari ini saya memahami bahwa apa yang ada pada saya adalah sebaik=baiknya nikmat dari Pencipta saya.

Hari ini saya akan membagi waktu dengan lebih bijaksana, menjadikan setiap menitnya laksana berbulan-bulan, setiap jamnya laksana bertahun-tahun. Karena saya akan menanamkan perbaikan diri dari setiap detik hidup saya. Saya akan belajar dengan giat penuh semangat.

Hari ini saya tidak akan berbicara kecuali berkata yang baik-baik saja. Saya tidak akan berucap mencela. Saya tidak akan meneliti aib-aib dan mencampuri urusan orang lain. Saya akan menyibukkan diri dengan bermuhasabah diri sendiri. Saya akan sibuk menertibkan urusan saya.

Hari ini saya akan berusaha menanam benih kebaikan. Hari ini saya berusaha mencabut akar keburukan, iri, dengki, dendam, dan prasangka buruk. Hari ini saya akan lebih banyak menebar manfaat. Waktu saya hari ini saya gunakan untuk memberi kebahagiaan pada orang lain, membantu orang yang kesulitan, bersedekah, dan menolong yang lemah. Hari ini tentu saja saya akan memuliakan kedua orangtua saya, adik saya, saudara-saudara saya serta sahabat saya.

Hari ini saya akan membentuk kebiasaan terbaik dalam diri pribadi saya.

Ketika saya menuliskan tiap-tiap kata yang menjadi deretan kalimat ini, terucap dalam hati sebuah doa yang berharap deretan kalimat ini bisa memberikan inspirasi, motivasi dan keyakinan pada saya pribadi serta semua manusia yang sekiranya berkenan membaca ini.

-inspired by buku 'Halaqah Cinta"-
 

Regnum Imaginaria Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei