Jumat, 15 November 2013

Air langit dihari Jum'at

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 21.00 0 komentar
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh .

Thooba yaumuk, Jumu'ah. Jum'at sore ini saya punya cerita.
Minggu ini dikampus sedang ada pergulatan otak atau bahasa singkatnya sedang ada Ujian Tengah Semester...dan ini ujian pertama saya dibangku perkuliahan. Jum'at ini sudah memasuki hari kelima, dengan ujian Bahasa Indonesia.
Sudah beberapa hari ini tanah Jogja saya 'kehujanan', mulai dari intensitas hujan sedang, sampai intensitas hujan yang membuat pakaian saya belum kering-kering dari dua hari lalu :\ Well, saya sangat menikmati hujan di Jogja ini.
Dan, masih sama cuaca pada Jum'at ini. Bahkan saat berangkat kekampuspun saya bertemu dengan air langit ini, namun hanya sebatas gerimis.

Sebelum ke gedung Tsp, saya mampir dulu ke Rektorat kampus. Jalan kaki diatas trotoar dengan gerintikan air langit sebagai teman saya. Saat itu, waktu menunjukkan jam-nya kaum ikhwan untuk sholat jum'at, dan itu artinya kampus sepi. Dan memang benar-benar sepi dari aktivitas apapun, para pengendara motor ditengah jalan yang biasanya sering lewat dengan ganas itupun nggak kelihatan dijum'at siang tadi.
Fenomena yang hanya terjadi pada hari jum'at. Semakin tenang saja rasanya saya berjalan disela-sela gerimis dengan suasana jalan yang sepi .


Sepulang dari Rektorat, saya masih mampir ke gedung MIPA. Ketempat satpam sih lebih tepatnya. Cuma mau menanyakan kiriman paket barang untuk saya, dan ternyata hasilnya nihil..... Katanya paket saya belum ada. Seketika itu juga saya langsung meluncur ke gedung Tsp, untuk melaksanakan ujian kelima saya.

Masih dengan air langit yang meghujani tanah jogja dengan tenangnya. Saya pulang dan kembali berjalan ditengah-tengah air hujan. Mau kemana? Ke Rektorat lagi, masih dengan ambisi -mau ambil paket barang-. Ditengah jalan, air langit turun dengan ganas, hampir basah jilbab kuning saya saat itu. Dengan memeluk tas kuning yang saya gendong kearah depan dan berlari kecil akhirnya kaki saya menginjakan kaki di pos satpam gedung Rektorat kampus. Tapi naasnya, kiriman paket barang saya nggak ada disitu. Akhirnya setelah disarankan, saya kembail lagi ke gedung MIPA. Mau nggak mau, harus kembali jalan ke gedung MIPA. iya, masih ditengah air langit yang keganasannya sudah mulai tenang.
Sampai disana, saya nggak lagi ke pos satpam. Nyesel. Dengan percaya dirinya saya masuk ke gedung MIPA, padahal kalo mau lihat kondisi saya saat itu benar-benar........dalam keadaan basah.
Saya langsung kebagian divisi umum kampus MIPA dan......finally, aku mendapatkannya. Barangnya ada disana. Dan setelah berpikir singkat, "kenapa tadi nggak langsung kesini aja?" Penyesalan memang selalu datang belakangan, brooh.

Akhirnya pulang, langsung saya terobos hujan yang saat itu ternyata semakin naik tingkat keganasannya. Setengah terpaksa hujan-hujanan, karena saya belum punya payung. Akhirnya nekat itu yang mem-payung-i saya untuk pulang. Kesebelan saya sedikit ada ketika tau jalanan deket kost saya banjir -_- Karena saya nggak tega kalo sepatu saya basah, akhirnya pulang tadi saya nggak pakai sepatu. Iya hanya beralaskan kaos kaki pink saya aja. Duh kelakuan mahasiswi baru gede seperti ini, nggak patut ditiru. Terlalu memalukan :p tapi saya nggak malu melakukan itu. XD

Dikamar, menghangatkan badan terutama kaki saya dengan selimut yang setebal-tebalnya. Dengan segelas susu hangat buatan sendiri, semua rasa lelah hari ini, rasa dinginnya hari ini, rasa hujannya hari ini, dan jalanan yang banjir sekalipun...itu nikmat dariNya untuk saya hari ini dan saya mensyukuri bisa bersama air langit disepanjang aktivitas saya jum'at hari ini. Alhamdulillah

Sampai jumpa dilangit hujan berikutnya ya blog :) Maasallamah.
Wassalamu'alaikum ..



Rabu, 06 November 2013

Pahit!

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 20.30 0 komentar
Halo rabu.
Bersyukurnya bersua lagi dengan kamu, rabu pagi.
Hmm :|
Entah pagi tadi saya kena syndrome apa. Enggan rasanya untuk berbicara. Sepatah, dua patah, sepatah-patah kata saja yang keluar. Bisu. Seolah suara saya sangat mahal untuk disuarakan saat itu.

Rasanya kosong.
Rasanya hambar.
Rasanya ada mendung disini.
Sesuatu yang tidak mengenakan sedang berkecamuk dalam jiwa dan pikiran saya hari ini. Ketakutan itu menusuk-nusuk diujung sini.
Mungkin, ini yang disebut dengan syndrome pahit. Apapun itu namanya, ini memang pahit. Semakin diulang, semuanya terasa perih, kaku, sakit, dan pahit. Berhenti diulang, penasaran ini juga enggan diusir dari pikiran saya. Terjangkit syndrome pahit membuat saya jadi serba salah. Padahal saya tau, jika diteruskan itu hanya akan membuat jiwa dan pikiran saya semakin ter-pahit-i .
Sejujurnya. Dari sekian banyak nama-nama lain yang sering disebutnya pada masa lampau saat itu....mungkin hanya nama ini yang berhasil membuat saya jadi hampir 'nggak waras'. Tapi beruntungnya tanganNya masih menguatkan ke-'waras'-an saya hingga detik ini. Saya saja mungkin yang terlalu perasa. Dan mungkin saya hanya perlu bersikap realistis.

Biar bagaimanapun, syndrome pahit ini nggak bisa mendobrak ataupun meruntuhkan tembok kepercayaan saya terhadapnya serta apapun yang masih bisa saya percayai. Berharap tembok ini semakin kuat,tegar,dan nggak runtuh karena serangan syndrome pahit ini. Dan.......semoga nggak ada lagi yang namanya syndrome pahit menimpa jiwa dan pikiran saya.


I'll kept my promise. I'll always trust you. I'll always loving you. I'll always waiting you.

 

Regnum Imaginaria Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei