Selasa, 03 Juni 2014

H-27 Ramadhan

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 17.30 0 komentar
Alhamdulillah.
Sangat mengucap syukur hari ini masih bisa mendapatkan nikmat sehat yang penuh, meskipun sudah tiga hari saya tidak tidur malam. But anyway, saya tidak bermaksud ingin menuliskan sebab-sebab kenapa saya tidak tidur malam.
Hari ini waktu telah memasuki bulan Juni. Waktu terasa tergerogoti begitu cepat sehingga tak terasa sekarang saya sudah menginjak pada pertengahan tahun 2014. Masya Allah.

Pada bulan pertengahan tahun ini pun akan mengantarkan kita semua umat muslim untuk menyambut datangnya bulan yang amat sangat dirindukan. Apa itu? Iya, bulan Ramadhan. Dimana kita semua akan menunaikan kewajiban kita sebagai umat islam nan muslim untuk melakukan ibadah puasa selama 30 hari penuh. Dan sekarang tepat H-27 Ramadhan. Masya Allah, semakin dekat. Saya pribadi sudah tidak sabar untuk menikmati bulan penuh kemulian itu.

Bersama atmosfer kota Yogyakarta akan menemani saya untuk menikmati bulan Ramadhan nanti. Sudah dapat diperkirakan bahwa pada saat puasa pertama saya akan mengalaminya dikota Yogyakarta, nasib nelangsa anak perantauan. Namun saya menikmatinya, bersama Yogyakarta saya menikmati semua yang akan terjadi dalam hidup saya. Walaupun disisi lain, saya juga sedih karena untuk sementara tidak bisa menikmati hari-hari puasa nanti bersama kedua orang tua.

H-27 Ramadhan.
Saya siap menyambut bulan penuh kemuliaan itu. Tetapi yang menjadi pertanyaan sekarang, sampaikah usia dunia saya untuk bisa menikmati keindahan romantisme Ramadhan hingga pada titik akhir Ramdhan nanti ? 
Sebagai manusia kita tidak akan pernah tahu batas usia dunia. Tetapi yang saya tahu, saya berkewajiban melaksanakan ibadah pada bulan kemuliaan itu. Semoga Allah meridhoi usia panjang saya untuk sampai pada titik awal Ramadhan hingga titik akhir Ramadhan. 

Ahlan wa sahlan Ramadhanku~

Senin, 02 Juni 2014

Quotes of novel "Kau, Aku dan Sepucuk Angpao Merah ― Tere Liye"

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 18.00 0 komentar
“Cinta itu macam musik yang indah. Bedanya, cinta sejati akan membuatmu tetap menari meskipun musiknya telah lama berhenti. Cinta adalah perbuatan. Kata-kata dan tulisan indah adalah omong kosong. Berasumsi dengan perasaan, sama saja dengan membiarkan hati kau diracuni harapan baik, padahal boleh jadi kenyataannya tidak seperti itu, menyakitkan. Cinta hanyalah segumpal perasaan dalam hati. Sama halnya dengan gumpal perasaan senang, gembira, sedih, sama dengan kau suka makan gilau kepala ikan, suka mesin. Bedanya, kita selama ini terbiasa mengistimewakan gumpal perasaan yang disebut cinta. Kita beri dia porsi lebih penting, kita bersarkan, terus menggumpal membesar. Coba saja kau cuekin, kau lupakan, maka gumpal cinta itu juga dengan cepat layu.
Perasaan itu tidak sesederhana satu tambah satu sama dengan dua. Bahkan ketika perasaan itu sudah jelas bagai bintang di langit, gemerlap indah tak terkira, tetap saja dia bukan rumus matematika. Perasaan adalah perasaan. Perasaan adalah perasaan, meski secuil, walau setitik hitam di tengah lapangan putih luas, dia bisa membuat seluruh tubuh jadi sakit, kehilangan selera makan, kehilangan semangat, hebat sekali benda bernama perasaan itu, dia bisa membuat harimu berubah cerah dalam sekejap padahal dunia sedang mendung, dan di kejap berikutnya mengubah harimu jadi buram padahal dunia sedang terang benderang. Urusan perasaan itu ajaib sekali, bahkan bisa membuat merasa sepi di tengah keramaian, ramai di tengah kesepian.
Ketika situasi memburuk, ketika semua terasa berat dan membebani, jangan pernah merusak diri sendiri... terkadang dalam banyak keterbatasan, kita harus bersabar menunggu rencana terbaik datang, sambil terus melakukan apa yang bisa dilakukan. Dan, jika dia memutuskan untuk pergi menjauh, itu berarti sudah saatnya kau memulai kesempatan baru. Percayalah, jika dia memang cinta sejati kau, mau semenyakitkan apa pun, mau seberapa sulit liku yang harus dilalui, dia tetap akan bersama kau kelak, suatu saat nanti. Langit selalu punya skenario terbaik. Saat itu belum terjadi, bersabarlah. Isi hari-hari dengan kesempatan baru. Lanjutkan hidup dengan segenap perasaan riang. Cinta sejati selalu menemukan jalan. Ada saja kebetulan, nasib, takdir, atau apalah sebutannya. Tapi sayangnya, orang-orang yang mengaku sedang dirudung cinta justru sebaliknya, selalu memaksakan jalan cerita, khawatir, cemas, serta berbagai perangai norak lainnya. Tidak usahlah kau gulana, wajah kusut. Jika berjodoh, Tuhan sendiri yang akan memberikan jalan baiknya. 
Tidak ada kesalahan, kekeliruan, apalagi dosa dalam sebuah perasaan, bukan?"

Minggu, 01 Juni 2014

Quotes of novel 'Sunset Bersama Rosie - Tere Liye'

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 06.00 0 komentar
"Ada banyak cara menikmati sepotong kehidupan saat kalian sedang tertikam belati sedih. Salah satunya dengan menerjemahkan banyak hal yang menghiasi dunia dengan cara tak lazim. Saat melihat gumpalan awan di angkasa. saat menyimak wajah-wajah lelah pulang kerja. Saat menyimak tampias air yang membuat bekas di langit-langit kamar. Dengan pemahaman secara berbeda maka kalian akan merasakan sesuatu yang berbeda pula. memberikan kebahagiaan utuh -yang jarang disadari- atas makna detik demi detik kehidupan."

“Mengerti bahwa memaafkan itu proses yang menyakitkan. Mengerti, walau menyakitkan itu harus dilalui agar langkah kita menjadi jauh lebih ringan. Ketahuilah, memaafkan orang lain sebenarnya jauh lebih mudah dibandingkan memaafkan diri sendiri.” 

“Tak Peduli seberapa membahagiakan atau menyedihkan, hidup harus terus berlanjut. Waktulah yang selalu menepati janji dan berbaik hati mengobati segalanya.” 


 

Regnum Imaginaria Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei