Sabtu, 01 Desember 2012

Tips menghadapi anak yang sedang berbohong (Tips Parenting)

Diposting oleh Achelia Afiyanti di 19.00
Berbohong adalah suatu penyakit yang mencerminkan perilaku tidak terpuji dan jika tidak diperhatikan atau tidak diatasi bisa menjadi suatu perilaku buruk karena sudah menjadi hal yang sifatnya "kebiasaan" bagi si penderita. Berbohong rentan sekali menyerang pada anak kecil. Hal ini disebabkan anak kecil senang sekali meniru orang-orang disekitarnya dan mudah sekali dipengaruhi oleh orang lain. Lalu bagaimana jika penyakit berbohong ini mulai menyerang anak anda? Sebagai orang tua yang bijak tentu saja kita tidak ingin buah hati kita mempunyai perilaku yang buruk seperti berbohong ini, bukan? Oleh karena itu, sebagai orang tua yang bijak wajib mengatasi masalah ini agar kebohongan yang sekecil apapun tidak menjadi suatu kebiasaan dan perilaku buruk pada anak anda.

Pada laman ini saya ingin berbagi beberapa tips dalam menghadapi anak yang gemar berbohong. 
Silahkan disimak :)

1. Berhenti memarahi ketika anak melakukan kesalahan. Kemarahan serta hukuman yang ditimpakan atas kesalahan anak, belum tentu dipahami anak. Sebagai orang tua yang bijak tidak perlu dengan tindakan keras jika ingin memberikan pelajaran untuk anak, karena tindakan tersebut kurang efektif untuk membuat anak tersebut tidak mengulangi kebohongannya kembali.

2.  Bantu anak untuk melihat dirinya lebih positif. Orang tua yang bijak senantiasa membantu anak dalam mengintrospkesi diri dengan mengarahkannya kedalam hal yang positif. Misalnya dengan membiasakan anak untuk mengucapkan kata maaf dan terima kasih.

3. Berhenti membandingkan anak dengan orang lain (teman sebayanya).  Pada umumnya anak paling tidak menyukai ketika orang tuanya membandingkan dengan orang lain. Oleh karena itu, orang tua sebaiknya tidak melakukan hal ini, karena ini bukan cara yang efektif untuk membuat anak menghentikan sikap berbohongnya. Untuk itu orang tua sebaiknya membantu anak dalam pembenahan diri dengan menjadikan orang tua itu sendiri sebagai contoh. 

4. Ajarkan anak untuk memahami bahwa dirinya adalah individu yang unik dengan kekurangan dan kelebihan yang dimilikinya dengan cara memberikan motivasi kepada anak. Hal ini juga akan membantu anak menjadi percaya diri.

5. Biasakan anak untuk mencari solusi tanpa ketakutan akan kesalahan. Lakukan dengan cara mengajaknya untuk berdiskusi secara baik dan tanpa emosi untuk mengurangi rasa ketakutan anak. 

6. Berikan konsekuensi ketika anak berbohong. Tetapi hindari konsekuensi berupa hukuman. Contoh konsenkuensi kecil yang efektif misalnya dengan mengurangi sedikit uang jajannya. 

7. Jangan emosi ketika menegur anak yang berbohong, karena anak akan semakin takut untuk mengakui kebohongannya, sehingga anak akan semakin menutupi kebohongannya lagi. 

8. Jangan berikan contoh berbohong ke anak. Misalnya ketika, menerima telepon dan meminta anak mengatakan bahwa orang tuanya tidak ada di rumah. Seorang anak cenderung suka mencontoh atau meniru perilaku orang tuanya ataupun orang-orang disekitarnya, sehingga sebagai orang tua yang bijak jangan sekali-kali memberikan contoh berbohong.

9.  Berikan pujian, ketika anak mengakui kesalahan dan berjanji tidak berbohong lagi. Pujian merupakan tindakan yang menunjukkan sikap memahami sekaligus menghargai kejujuran anak kita. Memberikan pujian bisa berupa benda sebagai bentuk penghargaan atau bisa berupa sanjungan kebanggaan terhadap kejujuran anak. Tetapi yang perlu di ingat bagi orang tua bijak, bahwa jangan memberikan pujian yang berlebihan karena hal tersebut bisa memicu pembentukkan sifat yang baru terhadap anak, misalnya sifat manja.

Demikian tulisan kecil saya yang berharap bisa membantu menginspirasi orang tua bijak serta menambah pengetahuan dalam menghadapi anak tercinta agar terhindar dari 'wabah berbohong'.

0 komentar:

Posting Komentar

 

Regnum Imaginaria Copyright © 2010 Design by Ipietoon Blogger Template Graphic from Enakei